Thursday, May 17, 2012

persoalan hisab dan rukyat

Kami dari Lajnah Falakiyah Majlis Taklim Muroqobatillah, Desa Cikalong Sari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang-Jawa Barat, ingin mempertanyakan tentang hal yang berhubungan dengan penentuan Hari Raya Idul Fithri, bahwasanya di dalam almanak NU, tercatat waktu ijtima’ menjelang Hari Raya Idul Fithri, jatuh pada hari Ahad, 22 Oktober 2006 jam 12:07:30 WIB, sedangkan waktu Ghurub, ketinggian hilal 00 54’, sehingga Hari Raya jatuh pada Hari Selasa 24 Oktober 2006, hal ini yang akan kami pertanyakan, mengenai ketinggian hilal yang tidak sesuai dengan keterangan kitab Sullam al Nayyirain karangan Muhammad Manshur bin Abdul Hamid, Jakarta.

Menurut kitab tersebut peredaran bulan pada tiap-tiap satu jam, sama dengan 30 daqiqoh atau 1/20, sehingga apabila ijtima’ jam 12:07:30 WIB, maka sampai ghurub 6 jam x 1/20 = 30. Artinya hilal pasti bisa di-rukyah pada hari Ahad sore, dan hari Raya Idul Fithri jatuh pada hari Senin 23 Oktober 2006, kenapa almanak NU tercatat ketinggian hilal 00 54’, dan Hari Raya Idul Fithri jatuh pada hari Selasa 24 Oktober 2006, hal ini yang sangat tidak bisa dimengerti dan tidak mendasar.

Untuk bahan pertimbangannya, kami lampirkan Hisab Taqwim Hilali Syar’i, yang menjadi argumen kami.

Demikian hal ini kami sampaikan, selanjutnya besar harapan kami untuk bisa ditanggapi dan dijelaskan, mengingat pentingnya hukum yang mengatur tentang ibadah puasa, karena menyangkut kemaslahatan umat Islam, dan pasti akan diminta pertanggungjawabannya di Yaumil Jaza’.

(Pimpinan Lajnah Falakiyah Majlis Ta’lim Muroqobatillah Liahlisilsilah Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah, KH A Mahmud Amin)

Jawab:
Menjawab pertanyaan surat Tim Lajnah Falakiyah yang Bapak pimpin, perlu kami jelaskan sebagai berikut:

1. Dalam mengambil sikap mengenai kepastian awal bulan Qamariyah, khususnya awal Ramadan, awal Syawal, dan awal Dzulhijjah, NU mendasarkan pada rukyah, bukan pada hisab; sesuai dengan nash dan aqwalul ‘ulama’ yang dipegangi. Hal ini tercermin pada setiap penerbitan ikhbar mengenai hasil rukyatul hilal bil fi’li dan tercermin pula pada catatan kaki hisab almanak NU yang intinya penentuan awal bulan Qamariyah, khususnya awal Ramadan, awal Syawal, dan awal Dzulhijjah, menunggu hasil rukyatul hilal bil fi’li. Rukyah sebagai kata penentu, sedang hisab berfungsi sebagai pendukung dalam menyelenggarakan rukyatul hilal bil fi’li. Prinsip NU ini dikenal dengan asas ta’abbudiy atau asas taqdiimut ta’abbud ‘alat-ta’aqqul atau asas ikmaalut-ta’abbud bit-ta’aqqul.

2. Hisab almanak NU tidak mengacu pada metode Sullam al Nayyirain. Hisab almanak NU adalah hisab penyerasian NU dengan pendekatan rukyah yang diputuskan dalam musyawarah ‘ulama’ ahli hisab, ahli astronomi, dan ahli rukyah. Secara empirik, hisab penyerasian NU mempunyai tingkat akurasi yang sangat tinggi, lebih dari 90% sesuai dengan hasil rukyatul hilal bil fi’li. Kemudian Departemen Agama pun membuat semacam sistem penyerasian, untuk mengatasi perbedaan yang terdapat dalam berbagai metode hisab.

3. Lebih dari dua puluh metode hisab tersebar di kalangan umat. Perbedaan dalam hasil hisab selalu ada; dari perbedaan yang masih dalam batas toleransi sampai pada perbedaan yang ekstrim. Sebagai contoh terjadinya perbedaan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1427 H, sebagai berikut:
a. Ijtima’ menurut semua metode hisab jatuh pada hari Ahad, 22 Oktober 2006, tetapi beda mengenai waktunya:
- Enam Belas Metode Hisab: antara pukul 12:08 – 12:17 WIB; NU: 12:07:30 WIB
- Metode Fath al Rauf al Manan: pukul 11:14 WIB, Metode New Comb: pukul 11:56:38 WIB.
- Metode Sullam al Nayyirain: pukul 10:41 WIB
b. Tinggi hilal di Indonesia, menurut umumnya metode hisab antara –00 30’ sampai 10. Tinggi hilal di Jakarta pada waktu itu, menurut:
- Lima Belas Metode Hisab: antara 00 12’ – 00 58’ 32”; NU: 00 54’
- Metode Nurul Anwar: 10 1’ dan Metode Al-Qawa’id al Falakiyah: 10 48’
- Metode Fath al Rauf al Manan: 30 23’ dan Metode Sullam al Nayyirain: 30 39’ 30”

4. Perbedaan ukuran tinggi hilal tersebut dipengaruhi oleh faktor perbedaan sistem, alat yang digunakan, dan faktor hasib. Menurut astronomi, tinggi hilal mencapai imkanur rukyah, jika memenuhi kriteria tertentu, antara lain: tinggi hilal 20, umur bulan 8 jam sesudah ijtima’; ini berarti cara menghitung tinggi hilal ada rumus-rumus tertentu yang sangat rinci dan teliti sebagaimana dipaparkan oleh astronomi dan ilmu hisab ‘ashriy.

sumber : nu.or.id

gerbang lod - inilah tempat penaklukan dajjal

“Sesungguhnya Isa Bin Maryam Akan Membunuh Dajjal Di Bab Lud (Gerbang Lod).” (Hr Ahmad, Turmudzi, Dan Nu’Aim Bin Hamad).

Pada akhir zaman nanti akan turun Dajjal ke muka bumi ini. Rasulullah SAW bersabda, “Ketika sedang tidur, aku bermimpi melakukan tawaf di Ka’bah. Lalu, ada seorang berambut lebat yang meneteskan air dari kepalanya, lalu aku tanyakan siapakah ini? Mereka menjawab, ‘Ibnu Maryam AS’.”

“Kemudian, aku berpaling dan melihat seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak (tak bersinar). Mereka mengatakan, ‘Ini Dajjal’. Dia adalah orang yang paling mirip dengan Ibnu Qathn, seorang laki-laki dari Khuza’ah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis lainnya disebutkan, “Lalu, turunlah Isa bin Maryam di menara putih di bagian timur Damaskus. Isa menemukan Dajjal di Pintu Lod, kemudian membunuhnya.” (HR Abu Daud)

Dari Mujami bin Jariyah al-Anshari RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Isa bin Maryam akan membunuh Dajal di Bab Lud(Gerbang Lod).” (HR Ahmad, Turmudzi, dan Nu’aim bin Hamad).

“Tidak ada satu orang kafir pun yang masih hidup, semuanya terbunuh. Lalu, Isa berhasil menyusul Dajjal di Pintu Lod dan membunuhnya. Lalu, beberapa kaum Muslimin diselamatkan Allah ke hadapan Isa bin Maryam. Ia mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka tentang kedudukan mereka di surga.” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, dan Hakim).

Dalam hadis di atas diungkapkan bahwa Dajjal akan dikalahkan Nabi Isa AS di Gerbang Lod. Di manakah letaknya? Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, Lod atau Gerbang Lod adalah kota yang terletak di dekat Baitul Maqdis atau Elia di Palestina dekat Ramalah. “Dahulu, rombongan kafilah dari Syam (Suriah) yang menuju Mesir singgah di kota ini, begitu juga sebaliknya,” ujar Dr Syauqi.

                                                                      ***

Kini, Lod merupakan salah satu kota yang berkembang di dataran Sharon, yaitu 15 km di tenggara Tel Aviv, Israel. Lod yang dalam bahasa Arab adalah al-Ludd itu, konon menjadi tempat tinggal Suku Benyamin. Kota seluas 12.226 km per segi itu sudah muncul sejak Periode Kanaan. Temuan tembikar di daerah tersebut menunjukkan Kota Lod telah eksis sejak 5600 hingga 5250 sebelum Masehi.

Dan sejak saat itu, Lod menjadi hunian bangsa Yahudi hingga penaklukan yang dilakukan oleh Romawi pada 70 Masehi. Kota ini dikenal sebagai pusatnya pemikir dan pedagang Yahudi. Menurut peneliti sejarah, Martin Gilbert, Raja Dinasti Hasmonean Jonathan Maccabee dan saudara laki-lakinya, Simon Maccabaeus, memperluas daerah kekuasaannya di bawah kendali Yahudi, termasuk menaklukkan Kota Lod.

Pada 43 M, Gubernur Romawi untuk Suriah Cassius menjual penduduk Lod sebagai budak. Selama Perang Romawi-Yahudi I, Prokonsul Suriah, Cestius Gallus, menghancurkan kota tersebut dalam perjalanannya menuju Yerusalem pada 66 M. Dua tahun berikutnya, kota ini diduduki oleh Kekaisaran Vespasian.

Selama Perang Kitos, tentara Roma mengepung Kota Lod dan mengganti namanya menjadi Lydda. Pada saat itu, terjadi pemberontakan Yahudi dipimpin oleh Julian dan Pappus. Lydda kemudian dikuasai dan banyak Yahudi yang dieksekusi. “Pembunuhan Lydda” sering digunakan sebagai kalimat pujian di dalam Talmud.

Romawi berhasil menguasai kota yang 75 persen penduduknya adalah bangsa Yahudi pada 70 M. Pada abad ke-3, Kekaisaran Septimius Severus mengangkat status Lod menjadi sebuah kota yang disebut dengan Colonia Lucia Septimia Severa Diospolis. Diospolis berarti kota para dewa.

Ketika diduduki oleh Kekaisaran Romawi, kebanyakan penduduknya menganut agama Kristen. Saat itu, Romawi memang tengah melakukan Kristenisasi besar-besaran di daerah kekuasaannya. Namun, pada abad ke-6 M, kota itu kembali berganti nama menjadi Georgiopolis untuk menghormati seorang prajurit Kekaisaran Diocletian, St George. Gereja dengan nama yang sama juga dibangun di kota tersebut untuk mengenangnya.

                                                                      ***

Kota ini menjadi salah satu lokasi yang penting setelah penaklukan bangsa Arab terhadap Palestina oleh pasukan tentara Muslim yang dipimpin Khalid bin Walid pada 636 M. Selama penaklukan yang dilakukan kaum Muslim, Lod menjadi markas Provinsi Filastin, meskipun selanjutnya dipindahkan ke Ramla.

Pada awal abad ke-11 M, tepatnya tahun 1099, Tentara Salib merebut kota ini dari bangsa Arab dan menamainya menjadi St Jorge de Lidde. Namun, kota tersebut direbut kembali dari Tentara Salib pada 1191 oleh pasukan Saladdin. Penjelajah Yahudi Benjamin Tudela mengatakan, saat Saladdin menaklukkan Lod, sebanyak 1.170 ke -luarga Yahudi tinggal di sana.

Di bawah Kesultanan Ottoman (Turki Usmani), Gereja Saint George dibangun pada 1870. Pada 1892, stasiun kereta untuk pertama kalinya dibangun di seluruh kota. Pada pertengahan abad ke-19 M, pedagang Yahudi berimigrasi ke kota tersebut, namun kembali mengungsi pada 1921 setelah tejadi Kerusuhan Jaffa. Pada tahuntahun ini, Lydda berada di bawah administrasi mandat Inggris di Palestina sebagai keputusan Liga Bangsa-Bangsa yang diikuti dengan Perang Dunia I.

Selama Perang Dunia II, Inggris mengatur pos-pos pasukannya di dalam dan sekeliling Lydda serta stasiun keretanya. Setelah peresmian negara Israel pada 1948, bandar udara Lod diubah namanya menjadi Bandara Ben Gurion.

Hingga 1948, Lydda menjadi permu kiman bangsa Arab dengan populasi sekitar 20 ribu penduduk dan sebanyak 18.500 jiwa adalah Muslim, sisanya Kristen. Pada 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa mem bagi Palestina kepada dua bangsa: Yahudi dan Arab. Sedangkan, Lydda diminta untuk dilepaskan dari bangsa Arab.

Namun, bangsa Arab menolak rencana tersebut. Maka, setelah menyatakan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948, Israel menyerang dan merebut beberapa daerah Arab di luar yang diberikan PBB, termasuk Lydda. Dua bulan berikutnya, pasukan pertahanan Israel memasuki Lydda. Menurut tentara Israel, sebanyak 250 bangsa Arab, baik pria, wanita, maupun anak-anak terbunuh.

                                                                     ***

Selama 1948, populasi di Lydda meningkat menjadi 50 ribu jiwa, yang sebagian besar merupakan pengungsi Arab. Namun, sekitar 700 hingga 1.056 orang diusir atas perintah komando tinggi Iseael dan dipaksa berjalan sepanjang 17 km menuju garis Legiun Arab pada hari terpanas tahun itu. Banyak yang meninggal karena kelelahan dan dehidrasi dalam perjalanan tersebut.

Kota Lydda kemudian dikuasai oleh tentara Israel. Beberapa ratus keturunan Arab yang tinggal di kota itu tidak diizinkan menempati rumah-rumah mereka. Mereka segera kalah jumlah akibat masuknya imigran Yahudi dari berbagai daerah pada Agustus 1948. Sebagian dari mereka adalah Yahudi yang tinggal di negara-negara Arab.

Maka, seperti awal mula berdirinya kota tersebut, Kota Lydda kembali menjadi Kota Yahudi. Imigran Yahudi terus berdatangan, awalnya dari Maroko dan Tunisia, lalu dari Ethiopia, dan kemudian dari Uni Soviet.

Di dalam Kota Lod terdapat sebuah dinding setinggi tiga meter yang dibangun untuk memisahkan distrik Yahudi dari distrik bangsa Arab. Pertumbuhan daerah Arab sangat minim, sementara Pemerintah Israel telah mendorong pembangunan di daerah Yahudi. Beberapa layanan, seperti lampu jalan dan pengumpulan sampah hanya dilakukan di distrik Yahudi.

Hal itu mengingatkan kita ketika Berlin terbagi dua oleh Tembok Berlin karena berlakunya dua kekuatan di sana, yaitu Amerika Serikat di Berlin Barat dan Uni Soviet di Berlin Timur.

Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Devi Anggraini Oktavika

sumber : republika.co.id

inilah ciri-ciri dajjal menurut rasullah saw

Dari Nawas bin Sam'an, pada suatu hari Rasulullah SAW berbicara mengenai Dajjal. Kata beliau, ''Dajjal pemuda berambut keriting, matanya pecak. Aku lebih condong mengatakannya serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kamu bertemu dengan dia, bacakan kepadanya permulaan suat Al-Kahfi. Dia akan muncul di suatu tempat yang sunyi antara Syam (Suriah) dan Irak, lalu merusakan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba Allah, karena itu teguhkan pendirianmu.

Tanya kami, ''Berapa lama dia tinggal di bumi?'' Jawab Rasulullah, ''Empat puluh hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan, dan selebihnya seperti hari-hari kami sekarang.'' Tanya kami, ''Ya Rasulullah, ketika sehari seperti setahun, cukupkah kalau kami shalat seperti shalat kami sekarang?'' Jawab beliau, ''Tidak. Tetapi hitunglah bagaimana pantasnya.'' Tanya kami, ''Berapa kecepatannya berjalan di bumi?'' Jawab beliau, ''Seperti hujan ditiup angin...'' (HR At-Tirmidzi).

2. Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, ''Tidak ada seorang nabi melainkan dia mengingatkan umatnya supaya waspada terhadap si pecak, pembohong besar. Ketahuilah dia pecak, sedankan Tuhanmu tidak pecak. Antara kedua matanya tertulis: kafir.'' (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

3. Dari Huzaifah bin Yaman, Rasulullah bersabda, ''Dajjal matanya tertutup oleh selapis daging tebal. Antara keduanya tertulis 'kafir' yang dapat dibaca oleh setiap mukmin, baik yang tahu baca tulis atau yang tidak.'' (HR Ibnu Majah). Sumber: Ensiklopedi Islam

Redaktur: Heri Ruslan

sumber : Republika.co.id

Saturday, May 12, 2012

dajjal dari zionisme hingga dolar


Di era modern saat ini, Dajjal muncul dalam berbagai versinya. Salah satunya yang paling jelas adalah dalam bentuk kekuatan dan gerakan zionisme internasional. Seperti disebutkan dalam buku Dajjal dan Simbol Setan karya dai kondang KH Toto Tasmara, sebagai bentuk dan ajaran palsu lagi sesat untuk menghancurkan semua agama yang ada hingga mereka masuk dalam perangkap jaringan konspirasi zionisme internasional, Dajjal telah ada sejak dahulu kala.

Dalam pandangan Toto, dendam sejarah kaum Yahudi yang selalu menjadi bulan-bulanan bangsa-bangsa yang menjajahnya sampai pada saat diaspora (tercerai berai di berbagai negara), menyebabkan mereka tak henti-hentinya mencari jalan untuk membalas kekalahannya untuk kembali bersatu.

Sejauh mana keterkaitan antara Dajal dan Yahudi, yang kini antara lain direpresentasikan oleh gerakan zionisme internasional, dijelaskan dalam dua Hadis Rasulullah berikut: Maka apabila Dajal sudah terbunuh, orang Yahudi pun menjadi hancur lebur barisannya, yakni sama-sama berperang untuk membela Dajjal dan jumlahnya mencapai puluhan ribu. (HR Imam Ibnu Majjah). Hadis itu mengisyaratkan bahwa Dajjal dan para pengikutnya adalah kaum Yahudi itu sendiri.

Dalam perjalannya kemudian, lanjut Toto, gerakan Dajal dikembangkan sebagai agama dan ritual Freemason. Gerakan ini disebut Freemasonry, salah satu sayap gerakan zaionisme internasional dewasa ini yang membungkus gerakannya dalam bentuk aktifitas sosial dan kepedulian pada masa depan manusia. Freemason sebenarnya telah lama diketahui pihak gereja Katolik Roma. Kala itu, gerakan ini dengan gencarnya menyerang eksistensi gereja hingga mereka mengeluarkan fatwa pengucilan terhadap para anggota Freemason.

Para anggota gerakan Freemason pun beragam. Selain pejabat penting dan tokoh internasional, beberapa presiden Amerika juga tercatat pernah menjadi anggota gerakan ini. Antara lain, George Washington, James Monroe, Andrew Jackson, James Knox Polk, James Buchanan, William McKinley, Theodore Rosevelt, William H. Taft, Warren G. Harding, Harry S. Truman, dan Gerald Ford. Sebagai gerakan kaum Yahudi, Freemason menyebarkan agenda terselubungnya yang dibungkus dalam ajaran menyesatkan, yakni aliansi Mistik Setanisme, yang secara global dipahami sebagai paham pemujaan terhadap materi dan mengingkari eksistensi Tuhan dan ajaran agama.

Sejauh ini, seperti dikutip Toto Tasmara, paham Setanisme dapat diketahui melalui ajaran-ajarannya, antara lain; Setanisme adalah bentuk lain dari pencampuran segala ajaran mistik, penyembahan terhadap dewa-dewa kegelapan yang kemudian dikemas dalam penalaran rasional; ajaran Setanisme zionis juga diperlambangkan melalui mata uang dolar AS, yakni In God We Trust One yang bermakna bahwa dewa Lucifer sebagai Jehovah (the son of God) harus diwujudkan cita-citanya membangun satu tatanan dunia baru yang sekuler dengan mengambil tuhan yang satu, yakni 'materi'.

Dalam kenyataannya, tata dunia baru kini dibangun dan direpresentasikan oleh Amerika Serikat. ''Tak lebih dan tak kurang, pemerintah AS telah melambangkan Dajjal Besar, seperti dilambangkan melalui monumen Washington sebagai setan besar, sementara Israel adalah 'setan' kecil,'' tulis Toto.

Dikutip dari Koran Republika edisi Jumat, 25 April 2003.


dajjal si pembuat kerusakan di muka bumi


Alquran memang tidak menyebut kata Dajjal baik secara eksplisit maupun implisit. Namun, sebagian ulama ada yang berpendapat Dajal dalam Alquran seringkali disebut dengan Ya'juj dan Ma'juj. Tentang hal ini, Alquran menjelaskan dalam Surat Al-Kahfi ayat 94: Mereka berkata, 'Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu supaya kamu membuat dinding antara kamu dan mereka'.

Dalam Alquran dan Terjemahnya terbitan Departemen Agama, Ya'juj dan Ma'juj disebutkan sebagai dua bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, seperti yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol dahulu. Bila Alquran tidak menjelaskan secara tegas dan pasti, bukan berarti Dajjal itu tidak ada. Beberapa Hadis Rasulullah yang diyakini kesahihannya secara jelas melengkapi apa yang disitir sebagai Ya'juj dan Ma'juj dalam Surat Al-Kahfi tersebut.

Misalnya Hadis yang diriwayatkan Muttafaq 'Alaih (Bukhari-Muslim) dari Huzaifah yang menyebutkan: Tidak seorang Nabi pun yang diutus Allah melainkan dia telah memperingatkan umatnya perkara Dajjal. Sesungguhnya Dajal itu bermata sebelah, yang tidak dapat digunakan adalah yang sebelah kanan. Dalam Hadis lain dikatakan: Dajjal itu akan datang membawa api dan air, apa yang dilihat orang banyak sebagai api sebenarnya adalah air, dan yang dilihat air adalah api.

Menurut pakar tafsir Alquran Prof Dr M Quraish Shihab dalam bukunya Quraish Shihab Menjawab, bahwa Hadis-hadis tentang Dajal cukup banyak antara lain diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim seperti disebutkan di atas. Dalam beberapa riwayat dikemukakan juga bahwa Rasul SAW bersabda: Tidak akan bangkit kiamat sebelum datang sekitar 30 orang pembohong-pembohong yakni Dajal-Dajal, semua mengaku sebagai Rasul Allah (HR At-Tirmidzi dan An-Nasai melalui Abu Hurairah).

Quraish berpendapat, Dajal yang terbesar adalah yang akan datang menjelang hari kiamat. Mengutip pakar Hadis Ibnu Hajar dalam bukunya Fath Albary --berdasar sekian banyak riwayat yang bersumber dari sahabat Nabi Abu Said Alkhudry --, ia menyebut sekian banyak sifat dan keadaannya, antara lain bahwa Dajal adalah seorang Yahudi, tidak memiliki anak, tidak dapat masuk ke Makkah dan Madinah (HR Muslim), buta sebelah, mata sebelah kirinya berkilau bagaikan bintang kejora. Ia akan bangkit dari timur.

Pada mulanya, demikian Quraish Shihab, Dajal menampakkan kesalehan, kemudian mengaku Nabi dan terakhir mengaku sebagai Tuhan. ''Memang menurut riwayat ia (Dajal--red) memiliki sekian keistimewaan yang dapat mengelabui manusia, tetapi yang menggunakan pikirannya tidak akan terpedaya apalagi mengakuinya sebagai Tuhan atau nabi,'' tulis Quraish.

Ia menambahkan, kelompok Ahl Sunnah, lebih-lebih pakar Hadis mengakui adanya apa yang dinamai Dajal dan bahwa ia adalah satu sosok manusia yang menjerumuskan umat Islam, tetapi kelompok Mu'tazilah yang cenderung sangat rasional menolak kebenaran Hadis-hadis itu.


Dikutip dari Dialog Jumat Edisi 25 April 2003
Redaktur: Heri Ruslan

sumber : republika.co.id

inilah bahaya dajjal

Setiap nabi yang diutus kepada suatu kaum pasti ia memperingatkan umatnya akan bahaya 'Si Mata Satu pembuat kebohongan'. Ketahuilah, matanya buta sebelah, sedangkan 'Rabb' kalian tidak buta sebelah. Dan, di antara kedua matanya tertulis 'Orang Kafir'. (Nabi Muhammad saw).

Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim di atas memperingatkan kita akan bahaya Dajjal. Dajjal, menurut Dr Yusuf Qordhowi dalam kitab Sunnah Rasul (1997, hlm 232), adalah sosok yang digunakan Allah SWT untuk menguji hamba-hamba-Nya pada masa-masa fitnah, untuk mengetahui siapa yang benar-benar mengikuti Rasul dan siapa yang kemudian berbalik dari mengikutinya.

Makna Dajjal sendiri memiliki multiinterpretasi, begitu juga konotasi ''mata satu''. Ada yang mengatakan Dajjal itu lahir dalam bentuk fisik manusia dengan ciri utama bermata satu (cacat sebelah atau picek). Ada juga yang mengatakan Dajjal itu ''satu pandangan'' yang eksklusif tanpa toleransi dan menghiraukan pandangan orang lain. Namun, ada juga yang menafsirkan Dajjal sebagai teknologi, yakni kiblat peradaban Barat modern yang mengandalkan ''mata akal'' tanpa mempedulikan ''mata hati'' atau ajaran Ilahi.

Terlepas arti mana yang paling sesuai dengan hakikatnya, yang terpenting bagi kita adalah upaya menghindari tipu muslihatnya, baik dari manusia picek yang suka berbohong, atau dari ''pandangan'' eksklusif yang radikal, atau dari buaian teknologi yang amat memukau. Sebagaimana diceritakan oleh sahabat Hudzaifah, di antara kemahiran tipu muslihat Dajjal adalah kemampuannya ''menyulap'' kebenaran dengan kebatilan (dan sebaliknya). Hudzaifah mengisahkan, Dajjal keluar membawa air dan api.

Yang dilihat manusia sebagai api, sebenarnya air. Sedangkan apa yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya adalah api. Rekayasa Dajjal semakin sempurna karena bersamanya ada dukungan materi yang melimpah. Sahabat Mughirah berkata, ''Bersamanya ada gunung roti dan sungai air.''

Melalui dua senjata utama itu (tipu muslihat dan iming-iming materi), Dajjal dikisahkan hadir di masa-masa fitnah. Sebuah masa yang tepat, sehingga Dajjal berhasil menyedot massa yang tidak sedikit, yang segera akan digiring ke dalam surganya (baca: neraka-Nya). Diceritakan, mayoritas pengikut Dajjal adalah mereka yang tidak memiliki furqon (kemampuan memilih antara hak dan batil).

Oleh karenanya, Rasulullah saw memberi teladan kepada kita dengan berdoa kepada Allah SWT dari fitnah Dajjal. Doa ini lebih sering diucapkan Rasulullah dalam tasyahud akhir menjelang salam. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-masikh ad-Dajjal (HR Muslim dari Anas dan Abu Hurairah).

Meski di antara kita tidak ada yang tahu kapan, di mana, dan dalam wujud apa Dajjal itu akan muncul, namun seyogianya kita tetap berhati-hati. Apalagi mengingat, salah satu ''masa-masa fitnah'' itu mungkin berupa masa pailit atau multikrisis seperti yang menimpa bangsa kita saat ini.

Dikutip dari Republika Edisi 18 Juni 1999 dan ditulis oleh Husin M Al-Banjari

Redaktur: Heri Ruslan

sumber : republika.co.id

Friday, May 11, 2012

benarkah dajjal berusia 4000 tahun


Benarkah Dajjal Berusia 4.000 Tahun?
Oleh : Syahruddin El-Fikri

Konon, sebelum sampai di Pulau Bermuda atau tinggal di daerah Segitiga Bermuda ini, dajjal dahulunya tinggal di sebuah pulau di laut Yaman. Awalnya, ia lahir di sebuah keluarga penyembah berhala di zaman setelah Sam bin Nuh. Ia dilahirkan di daerah sekitar Palestina di dekat daerah Sodom dan Gomorah (umat kaum Luth) dalam keadaan cacat di matanya.

Sejak kecil, si anak (dajjal) ini suka menyusahkan orang tuanya. Tidur selama sekitar empat tahun lamanya dan tidak bisa berjalan. Suatu hari, di tengah lelapnya tidur, si anak terbangun dan mendatangi berhala sesembahan kedua orang tuanya dan tidur lagi di pangkuan berhala itu. Saat itulah orang tuanya mengumumkan kalau anaknya itu merupakan anak Tuhan.

Orang-orang yang sebelumnya mendengar bahwa anaknya itu tidak bisa berjalan, spontan menertawakan dan mencemoohnya. Sebagian lainnya, ada yang mengambil air berkah.

Oleh banyak orang, si orang tua di laporkan ke hakim dan diputuskan keduanya harus berpisah dengan anaknya. Anaknya ditahan di pengadilan atau istana sedangkan orang tua di bagian lain penjara. Namun, saat terjadi azab kepada penduduk Sodom dan Gomorah, anak ini diselamatkan oleh Malaikat Jibril ke sebuah pulau yang tidak berpenghuni di laut Yaman. Jarak laut Yaman ini membutuhkan perjalanan yang sangat lama dan jika ingin ke pulau tersebut harus melewati terjangan ombak dahsyat. Jika tak hati-hati maka akan tenggelam. Selama di pulau itu, Jibril menugaskan seekor binatang yang badannya dipenuhi bulu lebat untuk merawat dan membantu si manusia cacat itu.

Singkat cerita, ketika sudah semakin besar, ia memutuskan keluar dari pulau itu dan mengembara ke mana saja. Sampai suatu ketika ia bertemu dengan Ibrahim, Musa, dan Nabi Isa.

Dalam pertemuannya dengan Nabi Musa, ia awalnya menjadi pengikutnya. Namun, di balik pertemuan itu ia memiliki maksud jahat. Karena kekagumannya pada Musa, ia menggunakan nama Musa. Namun, untuk membedakan ia dengan Musa dari Mesir (Nabi Musa--Red), maka ia memakai nama Musa Samiri alias Musa dari Samirah, tempat lahirnya sewaktu masih di Palestina.

Karena perbuatannya mengajak Bani Israil membuat patung anak lembu maka Musa AS lalu mengusir Samiri. (Lihat QS Thaha [20]: 97). Ke mana perginya Samiri (dajjal) ini setelah diusir Musa, tidak ada keterangan lanjutan.

Muhammad Isa Daud menyebutkan, sejak diusir itu, Samiri mengembara lagi ke berbagai tempat. Ia terus belajar mengenai sikap umat manusia dan mencari celah untuk menjerumuskannya.

Dan beberapa saat sebelum kelahiran Rasulullah SAW, dajjal kembali ke pulau tempat ia dibesarkan oleh seekor makhluk berbulu tebal tersebut. Saat mendarat itulah, oleh makhluk tersebut, dajjal disuruh berjalan ke bagian dalam gua. Saat membelakangi dinding gua itulah, dajjal kemudian terpasung. Makhluk tersebut menyatakan, ikatan itu hanya akan bisa lepas, saat waktunya telah tiba. Dalam penuturan Isa Daud, dajjal terpasung selama lebih kurang 63 tahun. Sama dengan usia Rasulullah SAW.

Setelah bebas, dajjal kembali mengembara. Puncaknya, ia pergi ke Segitiga Bermuda dan akhirnya bertemu dengan setan. Ia sangat diagungkan oleh setan dan keduanya membuat perjanjian bersama untuk menghancurkan umat manusia dan memalingkannya dari menyembah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan keterangan Muhammad Isa Daud, hingga hari ini dajjal masih hidup. Kendati usianya sudah lebih dari 4.000 tahun, tetapi fisiknya masih tetap muda dan tak ada yang bisa menandingi kekuatannya hingga turunnya Isa Al-Masih, putra Maryam, yang akan membunuhnya. Usianya itu bila dikonversikan dengan Nabi Ibrahim AS, sebagaimana pendapat Sami bin Abdullah Al-Maghluts, bahwa Nabi Ibrahim hidup pada tahun 1997-1822 SM.

Panjangnya usia dajjal ini, karena ia merupakan satu dari tiga orang yang muntazhar (ditangguhkan) atau dipanjangkan umurnya, yakni setan, Nabi Isa AS, dan dajjal. Dan hanya Nabi Isa AS yang mampu mengalahkan dan membunuh dajjal. Wa Allahu A'lam.

Redaktur: Heri Ruslan

Sumber : republika.co.id

lailatul qadr


Pada malam bulan Ramadhan, khususnya pada sepuluh hari yang terakhir, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal yang baik karena pada waktu itu terdapat satu malam yang sangat mulia. Malam yang melebihi seribu bulan. Satu malam dimana ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba pahalanya akan
dilipatgandakan berpuluh-puluh, atau bahkan beratus-ratus kali lipat. Nama satu malam  itu yaitu Lailatul Qadr.

Apa sebenarnya lailiatul qadr itu? apa saja keistimewaan yang terdapat di dalamnya? Kapan terjadi dan apakah tanda-tandanya kemunculannya?

Allah berfirman secara khusus dalam surat al-Qadr. Ketika menafsirkan surat ini, Dr. Muhammad Bakr Ismail menjelaskan bahwa Allah berfirman, “Dengan kemuliaan dan kekuasaan kami, sungguh kami menurunkan al-Qur’an pada malam lailatul Qadr, yaitu malam kemuliaan. Tahukah engkau, Muhammad, apakah Lailatul Qadr itu? Ia adalah satu malam, dimana beribadah satu kali lebih baik dari beribadah seribu bulan. Para malaikat termasuk malaikat Jibril turun (ke bumi) ketika itu  dengan membawa kebaikan dan keberkahan. Para malaikat itu mengucapkan salam kepada orang-orang islam. Mereka berdo’a dan memintakan ampun  bagi orang-orang islam. Mereka berdo’a dan memintakan ampun bagi orang islam sampai fajar menjelang”. (Al-Fiqhul Wadhih minal kitab wa sunnah, Juz 1, hal 577)

Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam itu, sesuai hadist Nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah: “Siapa saja yang menghidupkan Lailatul Qadr (dengan ibadah) dilandasi iman dan ikhlas murni karena Allah, maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni. Dan barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan pada Allah SWT, maka akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lalu”. (Shahih Bukhori, h.1768)

Mengenai waktu terjadinya Lailatul  Qadr, Imam Nawawi mengatakan :

“Menurut pendapat yang mashur dalam madzhab kita, bahwa sesungguhnya  Lailatul Qadr itu hanya ada pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. (ada pendapat yang mengatakan) bahwa terjadinya Lailatul Qadr tidak berpindah-pindah. Setiap tahun hanya terjadi  pada malam itu. Namun menurut pendapat mukhtar (yang dipilih oleh mayoritas ulama) malam Lailatul Qadr dapat berpindah. Karena itu dalam satu tahun dapat terjadi di suatu malam, dan pada tahun berikutnya terjadi pada malam yang lain. Namun perpindahan itu tidak akan keluar dari sepuluh hari terakhir bulan ramadhan” . (Fatawil Imam Nawawi, 102 ).

Ibnu Rusyd, seorang filosof muslim terkenal menyebutkan dalam sebuah karyanya, beberapa  alasan mengapa malam ini disebut Lailatul Qadr. Menurutnya, karena malam itu semua ketentuan dan ketetapan yang akan dijalani oleh manusia untuk tahun itu diputuskan, baik berupa rizki, ajal dan lainnya. Ketentuan ini berlaku hingga Lailatul Qadr tahun berikutnya. (uqaddimah Ibnu Rusyd, Juz I, hal 195)

Sedangkan tanda-tanda kehadiran Lailatul Qadr, serta bagaimana mengetahui kedatangannya, Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa tanda-tanda turunnya Lailatul Qadr adalah malam itu merupakan malam yang terang dan bercahaya. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Terkadang Allah memberitahukan pada sebagian manusia pada waktu ia tidur ataupun ketika terjaga sehingga seorang hamba dapat melihat sendiri cahaya Lailatul Qadr. (Fatawil Kabir, Juz 2, hal. 476)

(dikutip dari buku "Fiqh Tradisionalis" karya KH. Muhyiddin Abdussomad )

sumber : nu.or.id

Wednesday, May 9, 2012

tadarus al-qur'an di bulan ramadhan


Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, karena di dalamnya terkandung beribu kebaikan. Tidak heran pada bulan ini semua umat Islam berlomba-lomba mencari kebaikan, termasuk tadarus (membaca) Alquran. Pada malam hari Ramadlan, masjid-masjid marak dengan bacaan Al-Qur'an secara silih berganti. Tidak jarang, bacaan tersebut disambungkan pada pengeras suara. Semua itu dilakukan dengan satu harapan: berkah Ramadlan yang telah dijanjikan Allah SWT.

Bagaimana  hukum melakukan tadarus tersebut ?

Pada bulan Ramadhan, pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Abu Hurairah RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memeriahkan bulan Ramadlan dengan ibadah/qiyamu ramadhan; (dan dilakukan) dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu”. (Shahih Bukhari, h.1870)

Al-Shan’ani dalam kitabnya Subulus Salam menjelaskan, qiyam ramadhan (dalam hadist  diatas) adalah mengisi dan memeriahkan malam Ramadlan dengan melakukan shalat dan membaca Al-Qur'an. (Subulus Salam Juz II, h. 173)

Membaca Al-Quran pada malam hari di bulan Ramadhan sangat dianjurkan oleh agama. Kemudian bagaimana jika membaca Al-Quran secara bersama-sama, yang satu membaca dan yang lain menyimak?

Syaikh Nawawi Al-Bantani menjawab, termasuk membaca Al-Quran adalah mudarasah, yang sering disebut dengan idarah. Yakni seseorang membaca pada orang lain. Kemudian orang lain itu membaca pada dirinya. Yang seperti itu tetap sunah.” (Nihayah al-Zain, 194-195)

Dapat disimpulkan bahwa tadarus Al-Quran yang dilakukan di masjid-masjid pada bulan Ramadhan tidak bertentangan dengan agama dan merupakan perbuatan yang sangat baik, karena sesuai dengan tuntunan Rasul. Jika dirasa perlu menggunakan pengeras suara  agar menambah syiar Islam, maka hendaklah diupayakan sesuai dengan keperluan dan jangan sampai menganggu pada lingkungannya.

(Alif **dikutip dari buku Fiqh Tradisionalis karya KH. Muhyidin Abdussomad h. 183)

sumber : nu.or.id

Tuesday, May 8, 2012

qadha puasa untuk orang mati


Ibadah puasa merupakan kewajiban yang dibebankan oleh Allah SWT kepada seluruh umat Islam. Orang-orang yang telah memenuhi syarat, wajib melaksanakannya. Jika pada satu saat orang tersebut tidak berpuasa, baik karena ada udzur ataupun tidak, ia berkewajiban mengganti puasa yang ditinggal tersebut pada lain hari.

Persoalannya adalah bagaimanakah jika orang itu tidak mengganti puasanya sampai meninggal dunia ? bolehkah keluarga atau kerabatnya menggantikan puasanya itu?

Ada beberapa kemungkinan orang yang meninggal dunia dan belum mengganti puasanya.

1. Orang tersebut meninggalkan puasa karena udzur, kemudian ia meninggal sebelum sempat mengganti puasanya. Misalnya tidak ada waktu menqadha puasanya. Seperti orang yang meninggal dunia pada pertengahan puasa atau pada saat hari raya. Bisa juga karena sakitnya tak kunjung sembuh sampai meninggal.

2. tidak berpuasa karena ada udzur, tapi orang tersebut memiliki kesempatan menqadha puasanya, namun kenyataannya ia tak mengganti puasa yang telah ditinggalkan, baik karena malas atau lainnya

3. orang tersebut tidak berpuasa tanpa ada alasan  yang dibenarkan kemudian meninggal dunia sebelum menqadha

Pada contoh pertama, orang tersebut tidak punya kewajiban mengganti puasanya. Sebab ia tidak berbuat lalai. Pada contoh yang kedua, orang itu mati dengan meninggalkan hutang puasa. Maka ahli waris atau familinya bisa menqadha’nya dengan cara: memberi makan fakir miskin atau menqadha’ puasanya. Hokum ini juga berlaku bagi contoh ketiga di atas.

Ketentuan ini sesuai dengan sabda Nabi SAW dari Ibnu Umar. Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa yang mati dan dia mempunyai kewajiban berpuasa, makahendaklah setiap hari (ahli warisnya) memberi makan kepada fakir miskin. (Sunan Ibnu Majah, {1747})

Sedangkan pilihan kedua sesuai dengan sabda Nabi SAW dari Ibnu Buraidah bahwa seorang perempuan mendatangi Nabi lalu bertanya, “Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, sedangkan ia punya hutang puasa. Apakah boleh saya berpuasa untuknya? “ Rasul menjawab: “Boleh”. (Sunan Ibnu Majah, {1749}).

(Alifatul Lailiyah. --dikutip dari buku Fiqh Tradisionalis karya KH. Muhyidin Abdussomad h.177)

sumber : www..nu.or.id

Monday, May 7, 2012

misteri dajjal di segitiga bermuda

Misteri Dajjal di Segitiga Bermuda
Oleh: Syahruddin El-Fikri

Di Segitiga Bermuda, Dajjal bersama setan membangun kerajaan bersama untuk menghancurkan umat manusia.

Salah satu dari sekian banyak tanda-tanda kiamat, sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW adalah munculnya dajjal, pada suatu masa nanti. Dajjal adalah sosok makhluk bermata satu dan suka membuat dan menyebarkan fitnah. Ia juga mengaku sebagai Tuhan. Akibatnya, banyak umat manusia yang menjadi rusak akhlaknya karena teperdaya oleh tipu daya dan fitnah dajjal ini. Ia hanya mampu dikalahkan oleh Nabi Isa AS.

Karena itu, Rasulullah SAW senantiasa berdoa agar dijauhkan dari fitnah dajjal. ''Ya Allah, aku berlindung dari siksa neraka, azab kubur, fitnah hidup dan mati, serta fitnah dajjal.''

Dalam berbagai hadisnya, Rasulullah mengingatkan umatnya agar berhati-hati terhadap dajjal. ''Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini yang lebih dahsyat daripada dajjal. Dan Allah SWT tidak mengutus seorang rasul atau nabi pun kecuali ia memperingatkan umatnya terhadap kemunculan dajjal. Aku adalah Nabi terakhir dan kamu sekalian adalah umat terakhir pula.

Dajjal pasti keluar dari tengah-tengah kalian. Jika ia keluar sedangkan aku ada di antara kalian, maka aku akan mengalahkannya dengan hujjah dan kemampuanku. Jika ia keluar setelah aku tiada maka setiap orang akan menjadi penolong dirinya sendiri untuk mengalahkan musuhnya. Allah adalah penggantiku bagi setiap Muslim.'' (HR Ibnu Majah, Ibn KHuzaimah dan al-Hakim).

Di manakah dajjal itu akan muncul, kapan kemunculannya, bagaimana rupanya, sehebat apa kekuatannya, berapa umurnya, dan di mana tinggalnya? Itulah berbagai pertanyaan yang sering diungkapkan banyak orang mengenai sosok dajjal tersebut.

Segitiga Bermuda
Menyebut kata 'Segitiga Bermuda', akan terbayang sebuah tempat yang senantiasa menyimpan berbagai macam misteri yang akan musnah atau hilangnya benda-benda yang berada atau melintas di atasnya. Sejumlah kapal terbang dan kapal laut secara tiba-tiba menghilang saat melintas di atasnya. Benarkah ada sesuatu di sana?

Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai misteri Segitiga Bermuda. Ada yang menyatakan, lokasi tersebut memiliki medan magnet yang sangat tinggi. Sehingga, benda-benda yang mengandung logam, akan mudah tertarik ke pusatnya. Teori ini dikemukakan oleh Albert Einstein, dengan relativitasnya.

Ada pula yang menyatakan, hilangnya benda-benda (pesawat dan kapal laut) itu, karena memasuki gerbang waktu. Benda-benda itu memasuki wilayah gerbang waktu, sehingga ketika berada tepat di atasnya akan menghilang. Hilangnya itu, bisa kembali ke masa lampau atau muncul di masa depan.

Ada juga yang menyatakan, lenyapnya benda-benda itu karena mereka ditelan atau dibawa oleh UFO (Unidentified Flying Object) atau piring terbang. Sementara yang lain mengatakan, mereka hilang karena masuk dalam dunia paralel. Mereka ada di dunia yang berbeda dengan dunia yang sebelumnya. Dari empat teori di atas, ketiga teori yang terakhir disebut pula dengan teori mekanika kuantum.

Benarkah semua itu? Hingga saat ini, belum ada yang mampu menjelaskannya secara ilmiah. Berbagai hasil penelitian dan teori-teori di atas, seakan terbantahkan ketika hal itu tak mampu dibuktikan.

Lalu apakah yang menyebabkannya? Dajjal. Mungkin inilah jawaban terakhir yang dikemukakan sejumlah orang mengenai hilangnya pesawat dan kapal laut itu. Dajjal, --sosok makhluk terlaknat dan pembuat fitnah itu-- kini dituding melakukan semua itu karena persekongkolannya dengan setan.

Muhammad Isa Daud, penulis buku Dajjal Muncul di Segitiga Bermuda menjelaskan, musnahnya benda-benda itu disebabkan oleh si makhluk bermata satu alias dajjal. Menurutnya, di daerah Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) yang terletak di antara Florida (Amerika) di sebelah barat, Puerto Rico di sebelah timur, dan Pulau Bermuda di sebelah utara. Ada yang mengatakan, Florida berasal dari kata 'Flory' dan 'ida' yang berarti dukun yang ditunggu atau Tuhan masa depan.

Segitiga Bermuda terletak di Samudera Atlantik. Menurut Isa Daud, di situ terdapat sebuah pulau yang dikuasai oleh sekumpulan makhluk, yakni setan yang bekerja sama dengan dajjal untuk menghancurkan umat manusia. Nama pulau itu adalah Pulau Setan (bedakan dengan Pulau Setan di Guyana, Prancis, Amerika Selatan).

Di sekitar wilayah Segitiga Bermuda ini, sebagaimana diterangkan Isa Daud, dajjal bersama setan berkomplot dan terus berusaha menyebarkan misinya, melalui orang-orang kepercayaannya, sesama penyembah setan. Mereka mengajarinya dengan berbagai bujukan dan rayuan sehingga orang-orang terkesima dan takjub pada apa yang disuguhkan dan disajikannya. Maka, pada hari kiamat nanti, dari lokasi (Segitiga Bermuda) inilah, dajjal akan muncul dan melakukan fitnah secara besar-besaran kepada seluruh umat manusia. Ia akan membangga-banggakan cara-cara Yahudi karena dajjal dipercaya merupakan keturunan Yahudi.

Muhammad Isa Daud menegaskan, ia membuat kesimpulan di atas, bukan atas pendapatnya sendiri, melainkan berdasarkan sejumlah manuskrip kuno yang ia pelajari dari beberapa orang Muslim, yang tinggal di Palestina, Arab Saudi, Yaman, Swedia, Amerika, Inggris, Jerman, dan lainnya. Mereka itulah, ungkap Isa Daud, yang memiliki data mencengangkan dan belum pernah dipublikasikan oleh orang lain. Wa Allahu A'lam.

Redaktur: Heri Ruslan

sumber : republika.co.id

rukyatul hilal

Rasulullah SAW bersabda: "Berpuasalah kamu karena melihat hilal (bulan) dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang maka genapkanlah (istikmal) 30 hari."

Berdasarkan hadits tersebut Nahdhatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam berhaluan ahlussunnah wal jamaah (ASWAJA) yang berketetapan mencontoh sunah Rasulullah dan para sahabatnya dan mengikut ijtihad para ulama empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali) dalam hal penentuan awal bulan Hijriyah wajib menggunakan rukyatul hilal bil fi'li, yaitu dengan melihat bulan secara langsung. Hukum melakukan rukyatul hilal adalah fardlu kifayah dalam pengertian harus ada umat Islam yang melakukannya; jika tidak maka umat Islam seluruhnya berdosa.

Bila tertutup awan atau menurut Hisab hilal masih di bawah ufuk, warga nahdliyyin tetap merukyat untuk kemudian mengambil keputusan dengan menggenapkan (istikmal) bulan berjalan menjadi 30 hari. Hisab bagi NU hanya sebagai alat bantu, bukan sebagai penentu masuknya awal bulan qamariyah. Sementara hisab juga tetap digunakan, namun hanya sebagai alat bantu dan bukan penentu awal bulan Hijriyah.

Hilal dianggap terlihat  dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut: (1)-Ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horison tidak kurang daripada 2° dan jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang daripada 3°. Atau  (2)-Ketika bulan terbenam, umur bulan tidak kurang daripada 8 jam selepas ijtimak/konjungsi berlaku.

Ketentuan ini berdasarkan Taqwim Standard Empat Negara Asean, yang ditetapkan berdasarkan Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS)

Sementara itu organisasi Islam Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis) juga mengakui Rukyat sebagai awal penentu awal bulan Hijriyah. Namun, Muhammadiyah mulai tahun 1969 tidak lagi melakukan Rukyat dan memilih menggunakan Hisab. Muhammadiyah berpendapat rukyatul hilal atau melihat hilal secara langsung adalah pekerjaan yang sangat sulit sementara Islam adalah agama yang tidak berpandangan sempit, maka hisab dapat digunakan sebagai penentu awal bulan Hijriyah.

Hisab yang dikemukakan oleh Muhammadiyah bukan untuk menentukan atau memperkirakan hilal mungkin dilihat atau tidak, sebagaimana dilakukan NU, akan tetapi dijadikan dasar penetapan awal bulan Hijriyah sekaligus jadi bukti bahwa bulan baru sudah masuk atau belum. Pasca 2002 Persatuan Islam (Persis) mengikuti langkah Muhammadiyah menggunakan Kriteria Wujudul Hilal.

Sebagian muslim di Indonesia lewat organisasi-organisasi tertentu yang mengambil jalan pintas merujuk kepada negara Arab Saudi atau terlihatnya hilal di negara lain dalam penentuan awal bulan Hijriyah termasuk penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Cara ini dinamakan Rukyat Global. Penganut kriteria ini berdasarkan pada hadist yang menyatakan, jika satu penduduk negeri melihat bulan, hendaklah mereka semua berpuasa meski yang lain mungkin belum melihatnya. (**Anam)

sumber : nu.or.id

arab saudi benteng terakhir israel hadapi iran


Israel semakin kelimpungan menghadapi pergerakan Republik Islam Iran. Dalam laporan terbaru Universitas Tel Aviv mengatakan, Arab Saudi adalah benteng terakhir Israel untuk menghadapi Iran.

Tel Aviv menggambarkan Arab Saudi sebagai garis pertahanan dan kesempatan terakhir untuk melindungi kepentingan politik Israel di dunia Arab.

Laporan tersebut juga mengungkapkan, sebagian besar sekutu Israel di wilayah Arab telah runtuh dan tak lagi dapat memainkan peran penting. Dari hasil laporan, Saudi merupakan satu-satunya negara yang masih berdiri melawan Iran. Dengan demikian, Arab merupakan baris terakhir Tel Aviv dalam pertahanannya menghadapi Teheran.

Laporan tersebut juga mencatat, Keluarga Al Saud memiliki peran sangat penting bagi Israel. Sebab menurut laporan tersebut, mereka mendorong Saudi aktif mengurangi pengaruh Iran terhadap negara-negara Arab seperti Yaman, Mesir, Irak, dan Libanon.

Sebelumnya pada Maret lalu, seorang ulama senior Mesir, Syekh Mohammad Alaedin Madhi menuduh Saudi dan Qatar merupakan antek-antek Israel. Sebab kedua negara tersebut menurutnya, terlalu ikut campur dalam urusan internal negara-negara Muslim. Ia bahkan menyebut dua negara tersebut sebagai 'hamba Israel'. Tak hanya itu, Syekh Madhi bahkan menuding kedua negara itu telah melancarkan rencana Israel dan Amerika Serikat di Suriah.

Pernyataan Syekh Madhi diperkuat dengan email bocoran oleh Wikileaks yang diperoleh surat kabar Al Akhbar di Beirut. Dari bocoran email itu terungkap, Saudi telah meminta Agen Intelijen Israel Mossad, untuk membantu kerajaan Arab. Dari laporan Al Akhbar menunjukan, kebanyakan hasil pengumpulan intelijen tersebut merupakan rekomendasi untuk Iran.

Redaktur: Karta Raharja Ucu
Reporter: Gita Amanda
Sumber: republika.co.id

Wednesday, May 2, 2012

suriah tuding AS dan Arab dibalik al qaeda

Suriah menduga, al Qaeda yang kerap memimpin serangan teroris di negeri ini, mendapat dukungan Amerika Serikat dan beberapa negara Arab. Surat kabar setempat melaporkan, metode dan pilihan target serangan teror di seluruh negeri menunjukan adanya keterlibatan al Qaeda dengan AS dan negara Arab.

Menurut laporan tersebut, tindakan terorisme yang dipimpin al Qaeda mendapat dukungan AS dan didanai oleh beberapa negara Arab. "Washington memiliki  sejarah dalam mendukung terorisme dan ini berulang di Suriah. Dimana grup teroris si Suriah, didirikan oleh beberapa negara Arab dengan dukungan Barat," kata tulisan dalam salah satu editorial.

Salah satu insiden yang memperkuat pernyataan media tersebut adalah terungkapnya kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden peledakan bom di Damaskus. Media setempat melaporkan, Geng bersenjata Barisan Al-Nusrah telah mengaku bertanggung jawab atas insiden pengeboman yang mengguncang Damaskus, Jumat (27/4) lalu.

Ledakan terjadi di dekat sebuah masjid dan sekolah di wilayah al-Midan. Saat itu teroris meledakan bahan peledak dan menewaskan sedikitnya 11 orang serta melukai puluhan warga lain.

Sejak pecah kerusuhan di Suriah awal tahun lalu, puluhan orang dinyatakan tewas. Korban tewas sebagian besar berasal dari pasukan keamanan dan warga sipil. Hingga saat ini belum ada pengurangan tindak kekerasan atas konflik yang terjadi di Suriah. Meskipun PBB dan Liga Arab berulang kali mendesak rencana perdamaian.

Negara Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan yang terjadi. Sementara pemerintahan di Damaskus justru menganggap, konflik yang terjadi ini adalah sabotase dari kelompok bersenjata untuk menimbulkan kerusuhan. Pemerintah juga beranggapan semua insiden tersebut diatur dari luar negeri.

Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Gita Amanda