Wednesday, August 13, 2014

lezatnya buah ketaatan

Lezatnya Buah Ketaatan
Oleh: KH Abdullah Gymnastiar


“Terasa kelezatan buah taat ketika masih hidup di dunia sebagai bukti atau berita gembira bagi orang yang beramal atas pahala yang segera atau kontan di akhirat kelak.” (Al Hikam).

Terasa lezatnya buah taat di dunia merupakan bukti dari Allah bahwa kita insya Allah akan mendapatkan pahala di akhirat. Ciri-ciri orang yang akan diberikan pahala adalah mereka yang merasa nikmat dalam mengerjakan amal. Misalnya ketika salat tahajud. Sebagian ada yang merasa berat. Sebagiannya lagi ada yang merasakan nikmat. Rukuknya, sujudnya, bahkan doanya terasa begitu nikmat.

Nikmatnya taat itu juga merupakan salah satu buah bukti dari amal yang akan mendapatkan ganjaran. Contoh lain yaitu nikmatnya saat membaca Quran. Ada yang merasakan begitu nikmat membacanya, ada juga yang biasa-biasa saja.

Ketika seseorang di dunia ini merasa nikmat dari ketaatannya, itu merupakan salah satu ciri bahwa Allah menerima amalnya dan Allah memberikan ganjaran. Karena enaknya beramal merupakan karunia dari Allah. Dan pasti akan merasakan lezatnya iman bagi siapa pun yang rela Allah sebagai Tuhannya, bernabikan Muhammad saw, serta Islam sebagai agamanya.

Apa ciri-ciri orang yang merasakan lezatnya iman? Pertama, keyakinannya kepada Allah bertambah. Kalau yakin kepada Allah itu rasanya enak. Orang yang sengsara itu karena tidak yakin kepada Allah. Sedangkan yang memiliki keyakinan, hidupnya enak dan tidak bisa dibeli. Tidak ada rasa takut dan sedih menghadapi dunia ini.

Kedua, senang dalam beribadah. Inginnya salat, wudhu, zikir, dan lain-lain. Pokoknya Allah memberikan kenikmatan saat beribadah. Sehingga kenikmatan tersebut tidak dapat diganti oleh apa pun.

Ketiga, puas terhadap Islam. Apa pun perintah dan larangan Allah, dia akan senang dan patuh terhadap semuanya. Allah tidak menyukai ghibah. Maka, dia tidak berani mendekati ghibah. Allah tidak senang pada yang berlebihan. Maka, sedikit pun tidak mau mendekati berlebihan. Dan ketika orang diberikan kenikmatan dalam beribadah, maka itu adalah buah imannya kepada Allah dan Islam.

Keempat, dia lepas harapannya kepada selain Allah. Karena yang membuat sengsara itu adalah berharap kepada mahluk. Kalau buah iman itu hatinya lepas, tidak berharap, tidak bergantung. Makin berharap, makin bergantung, maka akan semakin susah dan semakin kecewa. Jika sudah diberi nikmatnya iman, maka itu adalah rejeki yang paling mahal. Segeralah meraihnya sebelum jatah hidup di dunia ini berakhir. [inilah.com]

Baca juga
Artikel-Artikel Abdullah Gymnastiar / Aa Gym 

No comments: