Abbas bin Abdul Muthalib - Sahabat yang Diminta Nabi Menunda
Hijrah (I)
Beberapa ahli tafsir meyakini bahwa ayat di bawah ini diturunkan berkenaan dengan Abbas bin Abdul Muthalib--paman Nabi SAW, selain juga untuk Aqil bin Abdul Muththalib dan Naufal ibnu al-Harits.
“Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di
tanganmu, jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu niscaya Dia akan
memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil darimu dan dia
akan mengampuni kamu. Dan, Allah Maha Pemgampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S
al-Anfaal : 7)
Abbas adalah paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan salah seorang yang paling akrab dihati dan yang paling dicintai Nabi.
Karena itu, beliau senantiasa berkata menegaskan, “Abbas adalah saudara kandung
ayahku. Barangsiapa yang menyakiti Abbas sama dengan menyakitiku.”
Di zaman jahiliah, Abbas mengurus kemakmuran Masjidil Haram
dan melayani minuman para jamaah haji. Seperti halnya ia akrab di hati
Rasulullah, Rasulullah pun dekat sekali di hatinya. Ia pemah menjadi pembantu
dan penasihat utama Nabi dalam bai’at al-Aqabah menghadapi kaum Anshar dari
Madinah.
Menurut sejarah, ia dilahirkan tiga tahun sebelum kedatangan
Pasukan Gajah yang hendak menghancurkan Baitullah di Mekkah. Ibunya, Natilah
binti Khabbab bin Kulaib, adalah seorang wanita Arab pertama yang mengenakan
kelambu sutra pada Baitullah al-Haram. (Dsy) [inilah.com]
23/9
23/9
No comments:
Post a Comment