Friday, August 8, 2014

ilmu tentang allah

Ilmu tentang Allah
Oleh: KH Abdullah Gymnastiar


ALHAMDULILLAH, Segala puji hanyalah milik Allah Swt. Shalawat dan salam tetap tercurah kepada Rasulullah Saw.

Saudaraku, kebutuhan kita mencari ilmu harus melampaui kebutuhan kita mencari makan. Kelemahan terbesar kita adalah sangat sibuk dengan isi perut daripada isi hati. Padahal, Allah telah menciptakan kalau yang sibuk dengan isi perutnya adalah binatang dan seharusnya kita lebih tinggi daripada itu. Kalau sehari tidak makan kita ribut, tapi sehari saja tidak bertambah ilmu kita tidak ribut.

Jadi, orang yang tidak bertambah ilmu dia pasti rugi. Kalau orang berilmu, makannya pasti cukup. Tapi, kalau orang yang tidak berilmu akan menjadi sengsara karena makanannya. Kebutuhan kita terhadap ilmu lebih tinggi daripada kebutuhan kita untuk makan. Makan itu sudah dijamin oleh Allah kalau kita tahu ilmunya. Namun, menggali ilmu diperintahkan wajib oleh Allah.

Ilmu itu bermacam-macam. Ada yang wajib, ada yang sunnah, ada yang mubah, dan ada yang haram. Seagung-agung ilmu, setinggi-tinggi derajat ilmu, sehebat-hebatnya ilmu, seberkah-berkah ilmu adalah ilmu tentang Allah. Ilmu yang paling mulia, ilmu yang paling agung dan ilmu paling dahsyat adalah ilmu tentang Allah. Mengapa?

Rukun iman yang pertama adalah iman kepada Allah. Bagaimana kita bisa beriman kepada Allah kalau kita tidak mengenal-Nya. Rukun Islam yang pertama adalah syahadat. Bagaimana kita akan bersaksi tiada Tuhan selain Allah kalau tidak mengenal Allah.

Para nabi dan rasul diperintahkan Allah dalam tiga perkara. Yang paling pokok dari tiga risalah adalah memperkenalkan tentang Allah. Lalu memperkenalkan jalan untuk mengenal Allah. Kemudian, memperkenalkan sanksi atau ganjaran bagi orang yang dekat dan patuh kepada Allah serta mereka yang ingkar.

Sayangnya masih sedikit orang yang mau belajar tentang Allah. Belajar shalat itu bagus dan sangat penting. Tapi, jika tidak mengenal Allah bagaimana akan khusyuk? Belajar tentang akhlak tapi tidak mengenal Allah, lalu bagaimana dia bisa paham tentang ikhlas? Karena bagaimana kita mengajarkan ikhlas kalau Allah sendiri tidak dikenal?

Jadi, sehebat apa pun ilmu agama yang dimiliki dan sehebat apa pun ibadah yang dilakukan kalau Allahnya tidak dikenali dengan baik, itu tidak berarti. Tidak ada perubahan perilaku kecuali semu saja.

Ilmu tentang Allah pun macam-macam. Ada ilmu tentang teori. Dia tahu teorinya seperti apa tapi hanya sebatas di mulut saja. Ada juga ilmu yang disampaikan karena sudah merasuk keyakinan ke lubuk hati. Ilmu seperti inilah yang sebetulnya dilakukan oleh Rasulullah.

Shalat sederhana tapi karena dia kenal ke Allah maka shalatnya akan khusyuk. Dia yakin Allah Maha Menatap dan dia juga tahu shalatnya belum hafal tapi dia yakin dan selalu merasa ditatap oleh Allah. Jadi, amatlah penting untuk selalu menggali ilmu, terutama ilmu tentang Allah. [inilah.com]

Baca juga
- Artikel-Artikel Abdullah Gymnastiar / Aa Gym 

No comments: